Unsur-Unsur Pendukung Drama Dan Cara Mengekspresikan Perilaku Dialog Tokoh

Posted on

Menganalisis Pementasan Drama

Drama mengandung nilai-nilai, antara lain: nilai kemanusiaan, nilai keagamaan, dan nilai sosial. Naskah drama dapat dikategorikan sebagai karangan prosa berbentuk narasi. Dalam pementasan drama terdapat unsur-unsur yang mendukung pementasan.

unsur drama

Unsur-unsur pendukung drama, antara lain sebagai berikut.

Tata Rias

Tata rias dapat memberikan bantuan kepada pemain untuk membuat perubahan pada wajah pemain sesuai dengan karakter yang akan diperankan. Misalnya, mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek tua.

Pakaian atau Kostum

Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain untuk memerankan karakter yang diperankan. Misalnya, pemain menggunakan baju kotor dan compang- camping untuk memerankan tokoh pengemis.

Tata Panggung

Tata panggung menggambarkan latar cerita drama. Misalnya, di panggung terdapat lampu minyak dan beberapa kursi tamu berarti cerita drama yang dipentaskan mempunyai latar tempat di ruang tamu pada saat malam hari

Tata Bunyi

Tata bunyi akan membantu menggambarkan situasi yang terjadi daiam pementasan drama. Misalnya, saat pementasan terdengar suara jangkrik berarti suasana saat pementasan drama sedang sunyi sehingga hanya suara jangkrik yang terdengar.

Selain hal-hal yang terkait dengan pementasan drama, Anda dapat menilai hal-hal berikut

  1. Penjiwaan pemain dalam memerankan karakter yang dimainkan.
  2. Ekspresi yang digunakan pemain. Gerak-gerik pemain.
  3. Lafal yang digunakan pemain.
  4. Intonasi yang digunakan pemain.
  5. Volume suara yang digunakan pemain.

Mengekspresikan Perilaku Dan Dialog Tokoh

Untuk dapat mengekspresikan watak tokoh yang diperankan, seorang aktor membutuhkan alat ekspresi. Selain dialog, alat ekspresi lain yang dapat digunakan adalah lafai, intonasi, nada/tekanan, dan mimik/gerak-gerik.

Lafal

Lafai adalah cara mengucapkan bunyi bahasa, baik yang berupa kata, kelompok kata, maupun kalimat. Daiam dialog drama, lafai sangatlah penting peranannya. Melalui lafai, pemain drama dapat menyampaikan pesan kata, kelompok kata, atau kalimat yang diucapkannya. Untuk itu, seorang pemain drama harus mampu menjaga pelafalannya agar tetap jelas dan benar. Pengucapan bunyi bahasa yang tidak tepat akan menyulitkan penonton untuk mengidentifikasi isi dialog, jalan cerita, dan watak tokoh.

Intonasi

Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada suara. Intonasi dapat membantu mengungkapkan ekspresi kejiwaan, misalnya: untuk mengekspresikan marah digunakan nada tinggi. Sedangkan untuk mengekspresikan rindu, terharu, manja, dan Iain-lain digunakan nada rendah.

Nada/Tekanan

Tidak jauh berbeda dengan intonasi, nada/tekanan juga dapat digunakan untuk mengekspresikan kejiwaan atau watak tokoh. Penggunaannya dilakukan secara bersama-sama sebagai satu komposisi. Nada/tekanan adalah keras lemahnya

pengucapan kata/kalimat. Pemberian teksnan dimaksudkan urituk mementingkan bagian yang diberi tekanan. Cara penggunaan nada, adalah sebagai berikut.

  1. Tekanan keras diberikan pada bagian yang dipentingkan, yaitu dengan diucapkan lebih keras, sekaligus lebih peian.
  2. Tekanan lemah dipentingkan pada bagian yang tidak dipentingkan, yaitu dengan pengucapan biasa atau lebih lemah dan kecepatannya biasa.

Mimik/Gerak-gerik

Selain didukung faktor-faktor kebahasaan, dalam mengekspresikan wataktokoh dalam drama, juga didukung faktor nonkebahasaan, salah satunya adalah mimik. Mimik ada tiga macam, yaitu mimik, pantomim, dan pantomimik. Mimik adalah gerak-gerik wajah atau raut muka, pantomim adalah gerak-gerik tubuh, dan pantomimik adalah gabungan dari mimik dan pantomim. Ketiga hal tersebut menunjang efektivitas pengekspresian watak.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Unsur-Unsur Pendukung Drama Dan Cara Mengekspresikan Perilaku Dialog Tokoh. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: