Sejarah, Ciri-Ciri Dan Replika VIRUS Terlengkap

Posted on

Jika seseorang pernah terkena penyakit cacar (yang disebabkan oleh virus) maka selama hidupnya virus tersebut selalu ada dalam tubuhnya. Hal tersebut ternyata bermanfaat karena keberadaan virus cacar dalam tubuh orang tersebut menyebabkannya kebal terhadap serangan cacar berikutnya. Lain halnya apabila seseorang pernah terkena serangan virus herpes, suatu saat penyakit itu akan muncul kembali jika kondisi ketahanan tubuhnya menurun,

Kedua penyakit terse­but (cacar dan herpes) merupakan penyakit yang di­sebabkan oleh serangan virus. Namun, keduanya memiliki sifat serangan yang berbeda. Apakah virus itu? Bagaimanakah bentuk virus? Bagaimanakah ciri-ciri virus? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bahas virus pada bab ini.

Pengertian-virus

Virus merupakan salah satu faktor penyebab penyakit. contohnya influenza dan flu burung, Anda tentu sudah tahu. Namun, tahukah Anda seperti apakah bentuk virus itu? Makhluk hidupkah dia? Benda matikah dia?

Sejarah Penemuan Virus

Keberadaan virus mulai diketahui sejak penemuan Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman , pada tahun 1883.Meyer menyelidiki penyakit bintik kuning pada tanaman tembakau yang bersifat menular. Eksfrak daun tembakau yang terkena penyakit bintik kuning yang disuntikkan pada tanaman tembakau sehat ternyata menularkan penyakit bintik kuning. Penelitian itu diulang oleh Dmitri Ivanowsky pada tahun 1893. Oleh Ivanowsky, ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit kuning disaring dengan saringan bakteri. Hasil penyaringan itu masih menyebabkan penyakit kuning jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa penyebab penyakit itu berukuran lebih kecil dari bakteri karena lolos dalam saringan bakteri. Pada tahun 1897, seorang ahli mikrobiologi Belanda bernama M. Beijerinck melakukan percobaan terhadap penyakit bintik kuning tersebut. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa patogen (penyebab penyakit) itu hanya dapat berkembang biak pada makhluk hidup. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Wendell Stanley, mencoba mengkristalkan patogen itu. Walaupun telah dikristalkan. patogen itu masih mampu menimbulkan penyakit jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat. Stanley memberi namanpatogen tersebut tobacco mosaic virus atau TMV (virus mosaik tembakau). Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun atau bersifat membunuh.

Ciri-Ciri Virus

Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau bakteri. Walaupun demikian, vims tampak seperti organisme hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun, vims bukanlah makhluk hidup dalam arti yang sesungguhnya.

Virus dapat bertahan hidup (tidak aktif) di luar sel inangnya, tetapi dapat berkembang biak dalam sel inang tertentu. Tanpa sel inang, vims tidak dapat menjalankan fungsi hidup untuk melakukan proses metabolisme. Virus tidak dapat menyintesis protein karena tidak mempunyai ribosom yang berperan sebagai ”mesin” pembentuk protein. Untuk itu, virus harus menginfeksi sel inang dan mengguna- kan ribosom sel inang untuk mentranslasi RNA messenger virus guna membentuk protein virus. Virus tidak dapat menghasilkan atau menyimpan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Namun, vims mampu melakukan semua fungsi metabolisme dan mendapatkan energi dari sel inang.Virus merupakan partikel berukuran sangat kecil dibandingkan dengan bakteri. Virus berukuran antara 10—400 nm (0,01-0,4 pm). Ukuran vims terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa dan lolos dari saringan bakteri. Virus hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron. Virus tidak tersusun oleh sel-sel. Semua virus mempunyai asam nukleat (DNA atau RNA) sebagai bahan inti. Namun, suatu vims hanya mengandung DNA atau RNA saja dan tidak terdapat bersamaan. Asam nukleat virus dikelilingi oleh selubung protein yang disebut kapsid. Beberapa jenis virus juga mempunyai selubung lipoprotein yang berupa bahan dari lemak dan protein.

Dalam bentuk yang tidak aktif atau di luar sel inang, sebuah partikel vims disebut virion. Setiap virion paling sedikit mengandung satu jenis aSam nukleat (DNA atau RNA) sebagai bahan inti. Viroid atau disebut juga benda seperti-virus adalah pembawa penyakit (patogen) yang hanya mengandung asam nukleat (RNA) dan tidak mempunyai selubung protein. Beberapa partikel lain seperti virus disebut prion. Prion disusun oleh bahan utama yang berupa gabungan atau integrasi antara molekul asam nukleat dan protein.

Sebagian besar virus merupakan endoparasit. Virus hanya dapat menginfeksi sel-sel khusus. Melalui mekanisme lock and key (kunci dan anak kunci), virus dapat melekatkan diri di permukaan sel inang untuk mengenalinya.

Beberapa virus merupakan parasit pada sel-sel hewan tertentu, sel-sel tumbuhan tertentu, dan beberapa jenis bakteri. Contoh virus yang hanya menyerang satu jenis sel atau kumpulan sel (jaringan) pada makhluk hidup adalah virus influenza. Virus influenza hanya menyerang sel-sel penyusun permukaan saluran pernapasan. Adapun virus yang menyerang bakteri, misalnya bakteri Escherichia coli, disebut bakteriofag.

Virus disebut sebagai peralihan antara benda mati dan makhluk hidup. Vims memiliki sifat benda mati, yaitu dapat dikristalkan dan tidak berprotoplasma. Vims memiliki sifat makhluk hidup karena mampu berkembang biak dan mempunyai asam nukleat.

Replikasi Virus

Virus mempunyai cara reproduksi yang berbeda dari makhluk hidup lain. Virus hanya mampu berkembang biak di dalam sel makhluk hidup. Virus mengalami proliferasi, yaitu pertumbuhan yang disebabkan oleh giatnya pembelahan sel dan bukan karena bertambah besarnya sel.

Virus mampu memperbanyak diri melalui beberapa cara. proses perbanyakan itu melalui tahapan sebagai berikut.

  1. Virus menempel pada dinding atau membran sel inang yang cocok dan se¬suai secara kimiawi, seperti mekanisme kunci dan anak kunci.
  2. Beberapa jenis virus hanya menyuntik- kan materi genetiknya (RNA atau DNA) ke dalam sitoplasma sel inang. Pada jenis lain, virus masuk secara keseluruhan ke dalam sitoplasma sel inang. Selanjutnya, selubung protein virus meluruh dan melepaskan materi genetiknya.
  3. DNA atau RNA virus mengambil alih pro¬ses sintesis protein sel inang dan mulai bereplikasi (memperbanyak diri).
  4. Terbentuklah ratusan asam nukleat dan protein virus baru. Selanjutnya, asam nukleat virus mengarahkan sel inang untuk merakit partikel-partikel virus yang baru dengan membuat selubung protein yang melingkupi asam nukleat.
  5. Terbentuk beratus-ratus virus baru dan siap dikeluarkan dari sel inang dengan cara memecah membran atau dinding sel inang. Berikut ini akan kita pelajari perkembangbiakan virus penginfeksi bakteri (bakteriofag). Bakteriofag T4 dan lamda (A) merupakan virus yang menginfeksi bakteri Escherichia coli. Bakteriofag T4 dan lamda hanya mampu berkembang biak di dalam sel bakteri E. coli sebagai inangnya.

replikasi virus

1. Daur Litik

Perkembangbiakan bakteriofag T4 di dalam sel bakteri E. coli terjadi melalui daur litik . Pada daur litik, partikel- partikel virus yang baru (hasil perkembangbiakan) dikeluarkan dari sel inang melalui proses lisis. Lisis adalah pecahnya membran sel inang dan keluarnya sitoplasma. Proses lisis menyebabkan sel inang mati dengan cepat. Infeksi bakteriofag T4 pada E. coli menyebabkan bakteri itu mati. Oleh karena itu, bakteriofag T4 disebut virulen (bersifat mematikan). Daur litik dapat berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-200 virus.

Daur litik, meliputi beberapa fase, yaitu adsorpsi, penetrasi, replikasi, perakitan, dan lisis.

  1. Fase Adsorpsi
    Penempelan serabut ekor bakteriofag T4 di bagian reseptor sel inang.
  2. Fase Penetrasi
    Selubung ekor virus berkontraksi dan menyuntikkan DNA bakteriofag T4 ke dalam sitoplasma bakteri E. coli. Sebelumnya, dinding sel E. coli meluruh karena kerja enzim lisosim yang ada di lempeng (cakram) dasar bakteriofag T4.
  3. Fase Replikasi
    DNA bakteriofag T4 mengarahkan bakteri E. coli untuk mengode enzim hidrolitik guna menghancurkan DNA bakteri itu sendiri dan memperbanyak protein DNA serta enzim bakteriofag T4 melalui proses transkripsi dan translasi. Fase ini disebut periode eklips.
  4. Fase Perakitan
    Setelah menguasai proses metabolisme bakteri E. coli, gen bakteriofag T4 mengarahkan sel E. coli untuk memproduksi komponen-komponen virus. Komponen-komponen tubuh virus yang berupa selubung protein, serabut ekor, dan kepala, selanjutnya dimkit membentuk virus-virus baru. Hasil rakitannya berupa bakteriofag T4 baru yang masih bersifat virion, yaitu virus yang belum aktif.
  5. Fase Lisis
    Setelah proses perakitan berakhir, bakteriofag T4 membentuk enzim lisis untuk merusak dinding sel E. coli. Pecahtiya dinding sel E. coli menyebabkan bakteri mati dan keluamya virion-virion bakteriofag T4. Virion-virion ini akan menjadi bakteriofag T4 yang aktif setelah menginfeksi bakteri E. coli yang lain.

2. Daur Lisogenik

Beberapa virus, antara lain vims herpes, HIV, dan bakteriofag lamda, berkembang biak melalui daur lisogenik. Pada daur lisogenik, materi genetik virus bergabung dengan materi genetik sel inang. Ketika sel inang membelah, materi genetik virus juga mengganda dan diturunkan pada keturunannya. Pengaruh dari luar dan sinyal dari materi genetik kemungkinan menyebabkan materi genetik virus berada di bawah pengaruh materi genetik sel inang. Karena materi genetik virus dilindungi oleh selubung protein dan tidak dapat menjalankan sendiri proses biokimiawinya, vims dapat hidup lama di dalam sel inang. Beberapa virus dapat ’’tidur” di dalam materi genetik sel inang selama beberapa tahun sebelum berkembang biak. Sebagai contoh, orang yang terinfeksi HIV dapat hidup tanpa menunjukkan gejala-gejalaterkenaAIDS. Namun, mereka dapat menularkan virus penyebab AIDS itu ke orang lain.

Pada daur lisogenik, partikel-partikel virus yang baru dapat dibentuk melalui daur litik. Pada beberapa virus tertentu, daur litik dapat melengkapi daur lisogenik, misalnya pada bakteriofag lamda. Ketika memasuki daur lisogenik, DNA bakteriofag lamda mengalami rekombinasi dengan kromosom E. coli. DNA bakteriofag lamda yang menyisip pada materi genetik sel inang disebut profag. Profag merupakan bahaya laten di dalam kromosom sel inang selama beberapa generasi yang suatu saat akan keluar dan memisahkan diri, kemudian memasuki daur litik. Virus yang dapat melalui daur litik dan lisogenik disebut temperate fag.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sejarah, Ciri-Ciri Dan Replika VIRUS Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya:

Klasifikasi Menurut Carolus Linnaeus Dan Alternatif Sistem Klasifikasi

Penjelasan Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

Peristiwa Yang Terjadi Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

4 Peristiwa Yang Terjadi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Penjelasan Dan Pengertian Jamur Lendir (Slim Molds)

Pengertian 10 Komponen Struktur Sel Dan Fungsinya