Pengertian 10 Komponen Struktur Sel Dan Fungsinya

Posted on
Komponen struktur sel dan fungsinya terbagi menjadi 10 bagian dan berikut ini kami akan menjelaskan satu persatu dari ke sepuluh struktur sel dan fungsinya berikut penjelasannya.
Pengertian Komponen Struktur Sel Dan Fungsinya

1. Kapsul

Kapsul adalah merupakan lapisan terluar yang melekat pada sel. Namun tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Lapisan ini adalah merupakan komponen hasil metabolit skunder yang tersusun atas polisakarida dan air. Fungsi kapsul ialah yang menjadi sebagai lapisan pelindung saat sel mengalami kekeringan dan melindungi sel dari serangan sel fagosit.

2. Dinding Sel

Dinding sel bakteri tersusun atas senyawa khas yang disebut dengan peptidoglikan. Ikatan rantai peptida akan langsung menghubungkan ikatan senyawa-senyawa glikan sehingga terbentuk lapisan rantai peptidoglikan yang kompak dan sangat kuat. Dengan begitu kuatnya lapisan peptidoglikan sehingga pada bakteri tertentu lapisan ini mampu menahan tekanan osmotic sel sehingga 25 atmosfer. Maka dari itu, fungsi dinding sel ialah memberikan bentuk serta melindungi sel dan isinya.

3. Membran Sel

Membran sel bakteri bersifat selektif permaebel sehingga hanya komponen-komponen tertentu saja  yang mampu melewati membran tersebut. Fungsi membran sel antara lain adalah :
  • Mengatur keluar masuknya nutrein dari sel
  • Sebagai tempat aliran electron sehingga membran sel banyak mengandung enzim yang berperan dalam proses pembentukan ATP.
  • Sebagai tempat berbagai enzim, seperti enzim ekstraseluler, enzim pembentuk polimer ekstraseluler metabolit (kapsul), dan emzim pembentuk materi dinding sel.

 

4. Sitoplasma

Cairan sel ini mengandung komponen-komponen sel, antara lain adalah materi genetic DNA dan RNA. Selah satu pada daerah ini banyak ditemukannya enzim, koenzim, dan metabolit-metabolit intermediet yang berperan dalam metabolisme sel. Fungsinya diduga sebagai penyedia senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan dalam metabolisme sel.

5. Inti

Inti sel bakteri (nukleoid) dengan menggunakan mikroskop electron hanya tampak sebagai suatu daerah yang terkonsentrasi dengan materi DNA tanpa adanya selaput pembatas. Struktur DNA hanya berupa seutas DNA sirkuler yang ada dalam bentuk terpilin (supercoiled). Sedangkan pada saat sel bakteri membelah maka DNA hanya mengalami pembelahan biasa dan tidak mengalami mitosis.

6. Ribosom

Ribosom adalah merupakan organel sel yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom juga  banyak tersebar dalam sitoplasma dan terdiri atas protein dan asam nukleat.

7. Flagella

Flagella adalah merupakan salah satu alat gerak pada bakteri. Dan struktur ini tersusun atas senyawa protein yang disebut dengan flagelin. Flagella keluar dari membran sel dan akan menembus dinding sel. Fagella akan membentuk gerakan memilin seperti gerakan baling-baling pada perahu sehingga sel dapat bergerak.
Namun tidak semua bakteri memiliki flagella. Type flagella pada bakteri pun sangat bermacam-macam dan dapat juga digunakan sebagai alat identifikasi. Tipe flagella pada bakteri adalah sebagai berikut :
  • Atrikh : tanpa flagella
  • Monotrikh : satu flagella
  • Lopotrikh : banyak flagella pada satu sisi
  • Aphitrikh : satu flagella pada masing-masing kutub sel (dua kutub)
  • Kopotrikh : banyak flagella pada masing-masing kutub atau sel ujung sel.
  • Peritrikh : flagella tersebar diseluruh permukaan sel.

8. Pili

Struktur ini berbentuk seperti pipa, serupa dengan flagella, namun pada umumnya lebih pendek, kaku dan memiliki diameter lebih kecil dan tersusun atas senyawa protein. Fungsinya selain sebagai alat pelekat pada permukaan sel target juga sebagai jembatan untuk mengalirkan materik seks (DNA) pada saat konyugasi.
Struktur lain yang serupa dengan pili ialah fimbriae. Fimbriae sama sama seperti pili yang memiliki ukuran lebih pendek dan banyak terdapat pada permukaan sel bakteri. Dan selain itu untuk melekat pada sel target, fimbriae akan memungkinkan sel bakteri untuk berikatan satu sama lain dengan membentuk lapisan tipis yang disebut dengan pelikel pada medium cair tempat tumbuhnya.

9. Plasmid

Struktur ekstrakromosomal ini adalah merupakan DNA sirkuler yang berperan pada saat sel bakteri berada di dalam lingkungan yang kurang menguntunkan, misalnya ada antibiotic atau senyawa toksik lainnya. Plasmid selain memiliki hubungan erat dengan factor fertilitas (F Plasmid) juga berperan dalam resistensi antibiotic (R plasmid).

10. Inklusi Sitoplasmik

Struktur ini adalah merupakan tempat bagi sel bakteri untuk mengumpulkan materi nutrein, seperti fosfat, karbohidrat, sulfur, dan lemak. Sedangkan bakteri yang hidup pada sedimen lautan memiliki magnetosome yang mengandung Fe3O4. Vakuola gas juga ditemukan di dalam sel bakteri lautan yang berfungsi untuk mengatur daya apung sel sehingga sel dapat mengatur posisinya sewaktu proses fotosintesis atau menyerap nutrein.