Jenis Jenis Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Posted on

Jenis Jenis Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Prinsipnya, berlingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya. Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan untuk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah, kehidupan terganggu. Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah sebagai berikut.

Penghijauan dan reboisasi

Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah, dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain sebagai berikut.

  • Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan menimbulkan mata air.
  • Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun-daun yang berguguran, lama kelamaan membusuk dan menjadi lapisan humus. Akar tanaman dapat mencegah erosi dan bahaya longsor.
  • Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengambil C02 dan melepaskan O2 yang diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi pada proses fotosintesis.

Sengkedan

Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada tanah yang berbukit- bukit atau tanah miring dibuat sengkedan/ terasering. Tujuannya adalah agar pada waktu hujan, air banyak yang meresap ke dalam tanah.

Pengembangan daerah aliran sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan pencemaran, karena seringnya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai. Untuk itu perlu pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara pengendalian daerah aliran sungai, antara lain sebagai berikut.

  1. Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar daerah aliran sungai. Tujuannya, mengatur, menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.
  3. Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasi yang teratur.

Pengolahan air limbah

Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik. Air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan air tanah. Hal itu berarti bukan tanah saja yang tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah.

Air limbah berbahaya bagi manusia. Beberapa gangguan yang bisa ditimbulkan antara lain sebagai berikut.

  • Kesehatan. Bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah contohnya: kolera, disentri, dan tipes.
  • Keindahan. Selain berbau ampas limbah tidak enak juga mengganggu keindahan lingkungan sekitarnya.
  • Kehidupan biotik. Air limbah mengganggu perkembangan kehidupan karena beracun sehingga dapat mematikan makhluk hidup.
  • Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas karbon dioksida akan mempercepat karat atau aus benda-benda yang terbuat dari besi.

Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut.

  • Pengaturan lokasi industri agar jauh dari permukiman penduduk.
  • Industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air (water treatment).
  • Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan langsung dengan sumber air minum penduduk.
  • Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan netralisasi secara kimia.
  • Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor. Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibuang dengan dipendam/ditanam di dalam tanah yang jauh dari air, atau dibuang ke laut dengan menggunakan drum-drum.

Penertiban pembuangan sampah

Sampah dapat menimbulkan permasalahan, seperti sarang penyakit, rbulkan bau busuk, dan mengganggu pandangan mata. Oleh sebab buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan. Jangan tmang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah terakhir jangan sampai mengganggu lingkungan kehidupan. Di samping itu, perlu dipikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.

Cara-cara atau sistem pemusnahan sampah, antara lain sebagai lait.

  • Dibakar. Cara ini hanya dapat dilakukan pada sampah yang dapat dibakar. Usahakan agar asapnya jangan sampai mengganggu lingkungan.
  • Untuk makanan ternak (babi). Sisa sampah berupa sayuran, sisa masakan, dan sisa buah-buahan bisa dijadikan untuk makanan ternak.
  • Untuk biogas. Gas dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.
  • Untuk bahan pupuk. Sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan dapat digunakan sebagai pupuk.

Sekian materi yang diberikan seputar Jenis Jenis Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan, semoga dapat membantu dan menambah wawasan para pembaca khusus nya dalam pelajaran Geografi. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai bertemu dipostingan selanjutnya…