Pengertian, Sifat Hakikat, Dan Ciri Sisiologi Menurut Pendapat Para Ahli

Posted on

Secara etimologis (asal kata) sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious dari bahasa Latin 1 yang artinya teman, sedangkan logos dari bahasa Yunani yang artinya kata, perkataan, atau pembicaraan. Arti harfiah sosiologi adalah membicarakan,memperbincangkan teman pergaulan. Pengertian tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia atau masyarakat.

Sociology concept in word tag cloud

Definisi Sosiologi Menurut Ahli

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial (social sciences). Sosiologi lahir berkat seorang filosof Perancis bernama Auguste Comte (1798-I857) dengan bukunva ’Course de Philosophie Positive”, la menerangkan pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap terakhir yaitu tahap ilmiah. Auguste Comte disebut ’’Bapak 1 Sosiologi” karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi, dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).

Seiring dengan perkembangan sosiologi para ahli telah memberikan definisi dengan sudut pandang masing-masing, seperti berikut ini.(Soerjono Soekanto, 2001: 20)

Roucek dan Warren

Roucek dan Warren berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi sosial di antara sesama anggota j masyarakat RT, RW, dusuii, dan nagari.

Pitirim A. Sorokin

Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:

  • hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, seperti pengaruh iklim terhadap watak manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk;
  • ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat;
  • hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala sosial, seperti antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik.

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, hukum terhadap agama dan sebagainya. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial.

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial. Interaksi sosial . adalah hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammars

J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammars berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Auguste Comte, perintis sosiologi berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Artinya sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud di dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga maupun peradaban.

Sosiologi juga dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari  kehidupan di dalam masyarakat (Ensiklopedi llmu-llmu Sosial).

 

Sifat dan Hakikat Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi mempunyai sifat dan hakikat. Sifat dan hakikat sosiologi adalah seoagai berikut.

  1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bersangkut paut dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
  2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
  3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
  4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola danj Istilah ma peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
  5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antarmanusia dan perihal sifat, hakikat, isi, dan struktur masyarakat manusia.
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
  7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.

Sehubungan dengan sifat hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan murni, maka tidaklah harus diartikan bahwa sosiologi tidak dapat menyumbangkan ilmu untuk kepentingan masyarakat. Sosiologi dapat saja diaplikasikan oleh ilmu terapan lain, misalnya jurnalistik, administrasi, diplomasi, dan pekerjaan sosial.

Suatu ilmu pengetahuan murni berarti terlepas dari kegunaan praktis secara langsung. Kecenderungan ini dinilai oleh Alvin L. Bertrand karena mempunyai alasan berikut.

  1. Untuk menghindarkan diri terhadap penye- lewengan ilmiah (yang dapat terjadi bila ilmu- ilmu itu dipakai oleh seseorang) dengan mem-pelajari pemecahan masalah-masalah praktis.
  2. Untuk mengelak dari tekanan yang ditujukan kepada para ahlinya untuk memberikan jawaban pemecahan terhadap masalah-masalah yang sulit.

Ciri-Ciri Sosiologi

Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut.

  • Sosiologi bersifat teoritis. artinya sosiologi selalu be hasil observasi untuk menghasilkan teori kei,
  • Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif,.
  • teori-teori yang sudah ada sebelumnya vafig diperbaikij diperluas, serta diperdalam.
  • Sosiologi bersifat non-etis. artinya sosjeflogi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan-ftkta tersebut secara analitis dan apa adanya.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian, Sifat Hakikat, Dan Ciri Sisiologi Menurut Pendapat Para Ahli. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: