Pengertian Kartel : Tujuan, Jenis, Keuntungan, Kerugian dan Contoh Kartel

Posted on

Pengertian Kartel – Apa yang dimaksud dengan kartel? Apa itu kartel dan contohnya? Kenapa kartel dilarang di Indonesia? Apa yang dimaksud dengan kartel harga?

Baca Juga : Sumber Daya Ekonomi

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kartel, tujuan, jenis, keuntungan, kerugian dan contoh kartel dalam ekonomi secara lengkap.

Pengertian Kartel

Kartel merupakan suatu kerjasama atau penggabungan usaha atas dasar sukareka dan sejumlah badan usaha sejenis untuk memproduksi maupun menjual barang hasil produksinya. Setiap badan usaha yang tergabung secara hukum dan ekonomi masih berdiri dan bebas bertindak kecuali yang disetujui dalam perjanjian.

Pengertian kartel adalah kumpulan produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai juga persaingan.

Kartel juga diartikan sebagai organisasi perusahaan besar yang memproduksi barang sejenis. Definisi kartel diartikan sebagai persetujuan sekelompok perusahaan dengan tujuan mengendalikan harga komoditas tertentu.

Tujuan Kartel

Tujuan utama kartel yaitu mengurangi maupun meniadakan kompetisi juga menciptakan keseragaman harga, jumlah produksi dan pembagian wilayah pemasaran untuk masing-masing badan usaha.

Pencapaian semua tujuan tersebut dilakukan dengan mengadakan perjanjian antar badan usaha atau sejumlah perusahaan produsen dan yang sejenis lainnya untuk mengatur dan mengendalikan segala hal yang berkaitan dengan harga, wilayah pamasaran dan lainnya dengan tujuan menekan persaingan dan memperoleh keuntungan.

Jenis-Jenis Kartel

Berikut ini macam-macam jenis kartel, antara lain:

Kartel Harga

Dalam kartel harga disepakati harga minimun suatu barang yang diboleh untuk dijual. Anggota kartel dilarang menjual barang dibawah harga minimum yang telah disepakati.

Kartel Syarat

Dalam kartel syarat disepakati syarat yang sama dalam hal penyerahan, pembayaran dan pengemasan barang.

Kartel Rayon

Dalam kartel rayon disepakati wilayah pemasaran masing-masing kartel, tujuan penerapan tersebut adalah agar tidak terjadi persaingan antar anggota rayon.

Baca Juga : Pembangunan Ekonomi

Kartel Produksi

Dalam kartel produksi disepakati jumlah maksimum barang yang boleh diproduksi masing-masing anggota kartel. Tujuan pembatasan produksi tersebut agar tidak terjadi kelebihan produksi yang berakibat pada penurunan harga barang.

Sindikat Penjualan

Dalam kartel sindikat penjualan disepakati bahwa masing-masing anggota kartel harus menyerahkan barang hasil produksinya untuk dijual dengan harga yang sama atau satu harga.

Kartel Pool

Dalam kartel pool disepakati bahwa keuntungan yang diperoleh anggota kartel dikumpulkan dalam kas bersama kemudian dibagi sesuai perjanjian yang disepakati. Jenis kartel ini sering disebut kartel pembagian keuntungan.

Keuntungan dan Kerugian Kartel

Keuntungan kartel, anatara lain:

  • Kedudukan monopoli kartel dipasar membuat kartel memppunyai posisi yang baik dalam menghadapi kompetisi.
  • Risiko penjualan barang yang dihasilkan dan risiko kapital anggotanya dapat diminimalkan karena baik produksi juga penjualan dapat diatur dan dijamin jumlahnya.
  • Kartel mampu menjalankan rasionalisasi, sehingga harga barang yang dijual cenderung turun.

Kerugian kartel, antara lain:

  • Kemungkinan persaing kartel dapat masuk ke keanggotaan kartel.
  • Kartel dianggap sebagai hal yang merugikan bagi masyarakat, karena dapat leluasa meninggikan harga.
  • Peraturan yang dibuat bersama antara anggota dengan sanksi interen kartel akan mengikat kebebasan anggota yang bergabung dalam kartel tersebut.

Contoh Kartel

Berikut beberapa contoh kartel di Indonesia dan luar negeri

  • Salah satu contoh kartel di Indonesia terjadi pada PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement yang menguasai 88% pangsa pasar dan dapat mengontrol harga semen dalam negeri.
  • Contoh kartel di Jerman ada 6 produsen semen terbesar seperti Alsen AG (Holcim Deutschland AG) Dyckerhoff, Heidelberg Cement AG, Lafarge Zement GmbH, Readymix AG (Cemex Deutschland AG) dan Schwenk Zement KG.
  • Contoh kartel di Inggris ada 4 perusahaan semen utama seperti Buxton Lime Industries, Castle (Heidelberg), Cemex UK dan Lafarge.
  • Contoh kartel di Uni Eropa yaitu perusahaan semen sepperti Holcim, Heidelberg, Dyckerhoff AG, Lafarge dan Cemex yang tersebar di Jerman, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda dan Luxemburg.

Baca Juga : Pertumbuhan Ekonomi

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian kartel, tujuan, jenis, keuntungan, kerugian dan contoh kartel dalam ekonomi secara lengkap. Semoga bermanfaat