Pengertian Berpikir Kritis : Ciri, Manfaat, Tujuan, Komponen dan Cara Berpikir Kritis

Posted on

Pengertian Berpikir Kritis – Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian berpikir kritis, ciri ciri, manfaat, tujuan, komponen, indikator dan cara berpikir kritis secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Mind Mapping

Pengertian Berpikir Kritis Secara Umum

Pengertian berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis ide atau gagasan secara logis, reflektif, sistematis dan produktif untuk membantu membuat, mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau akan dilakukan sehingga berhasil dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

Definisi berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis. Konsep ini telah dikembangkan sekitar 2500 tahun yang lalu.

Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menganalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

Surya (2011:131)

Pengertian berpikir kritis menurut Surya adalah kegiatan yang aktif, gigih, dan pertimbangan yang cermat mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan apapun yang diterima dipandang dari berbagai sudut alasan yang mendukung dan menyimpulkan.

Johnson (2010:100)

Pengertian berpikir kritis menurut Johnson adalah sebuah proses yang terorganisir dan jelas yang digunakan dalam aktivitas mental seperti pemecahan masalah, pembuat keputusan, menganalisis asumsi dan penemuan secara ilmiah.

Kurfiss (1988)

Pengertian berpikir kritis menurut Kurfiss adalah sebuah pengkajian yang tujuannya untuk mengkaji sebuah situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi yang tersedia sehingga dapat dijustifikasi dengan yakin.

Wijaya (2010:72)

Pengertian berpikir kritis menurut Wijaya adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.

Baca Juga : Pengertian Mindset

Seriven dan Paul (dalam Suwarma, 2009:11)

Pengertian berpikir kritis menurut Seriven dan Paul adalah sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan konsep, penerapan, melakukan sintesis, dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran atau komunikasi sebagai dasar untuk meyakini dan melakukan suatu tindakan.

Gunawan (2003:177-178)

Pengertian berpikir kritis menurut Gunawan adalah suatu kemampuan untuk berpikir dengan secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya analisis serta evaluasi. Berpikir kritis ini juga melibatkan keahlian berpikir induktif (mengenali permasalahan yang memiliki sifat terbuka, mengenali hubungan, mampu untuk menemukan sebab serta akibat, membuat kesimpulan dengan data yang relevan. Selain kealian berpikir induktif ini juga terdapat keahlian berpikir deduktif yaitu kemampuan memecahkan masalah spasial, mampu untuk membedakan antara fakta serta opini.

Ennis

Menurut Ennis yang dikutip oleh Alec Fisher, pengertian berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal serta reflektif yang berfokus dalam memutuskan apa yang mesti dipercaya atau juga dilakukan. Dalam penalaran itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis atau dengan kata lain kemampuan berpikir kritis ini merupakan bagian dari penalaran.

Scriven & Paul (1992)

Pengertian berpikir kritis menurut Scriven & Paul adalah suatu proses intelektual yang dengan aktif dan juga dengan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan juga mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau juga yang dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau juga komunikasi, untuk memandu keyakinan dan juga tindakan.

Jensen (2011: 195)

Pengertian berpikir kritis menurut Jensen adalah proses mental yang efektif serta handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan juga benar mengenai dunia.

Mertes (1991)

Pengertian berpikir kritis menurut Mertes adalah suatu proses yang sadar dan juga sengaja yang digunakan untuk dapat menafsirkan serta juga mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan juga kemampuan yang memandu keyakinan dan juga tindakan.

Karakteristik Berpikir Kritis

Menurut Beyer (dalam Surya, 2011:137), terdapat 8 (delapan) karakteristik atau ciri-ciri berpikir kritis, diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Kecerdasan

Watak (dispositions)

Seseorang yang memiliki keterampilan berpikir kritis memiliki sikap skeptis (tidak mudah percaya), sangat terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik.

Kriteria (criteria)

Dalam berpikir kritis harus memiliki sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun suatu argumen bisa disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan memiliki kriteria yang berbeda. Jika kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan pada relevansi, keakuratan fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.

Argumen (argument)

Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data. Tapi, secara umum argumen diartikan sebagai alasan yang bisa digunakan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Keterampilan berpikir kritis meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.

Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)

Ini merupakan kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data.

Sudut pandang (point of view)

Sudut pandang adalah cara memandang atau landasan yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu dan yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir kritis akan memandang atau menafsirkan fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Prosedur penerapan kriteria (procedures for applying criteria)

Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur ini meliputi merumuskan masalah, menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengindentifikasikan asumsi atau perkiraan.

Baca Juga : Pengertian Metode Pembelajaran

Ciri-Ciri Berpikir Kritis

Berikut ini ciri ciri berpikir kritis diantaranya yaitu:

  • Mengenal dengan secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan.
  • Pandai dalam mendeteksi permasalahan.
  • Mampu untuk membedakan ide yang relevan dengan ide yang tidak relevan.
  • Mampu untuk membedakan mana fakta dengan diksi atau pendapat.
  • Mampu untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau juga kesenjangan informasi.
  • Dapat membedakan argumentasi logis serta argumentasi tidak logis.
  • Mampu untuk mengembangkan kriteria atau juga standar penilaian data.
  • Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual.
  • Dapat membedakan diantara kritik membangun serta merusak.
  • Mampu untuk mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yang berkaitan dengan data.
  • Mampu untuk mengetes asumsi dengan cermat.
  • Mampu untuk mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan.
  • Mampu untuk mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat serta benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain sebagai.
  • Mampu untuk mendaftar seluruh akibat yang mungkin akan terjadi atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, serta situasi.
  • Mampu untuk membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya.
  • Mampu untuk menarik kesimpulan generalisasi dari data yang sudah tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan.
  • Mampu untuk menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia.
  • Mampu untuk membuat prediksi dari informasi yang tersedia.
  • Dapat untuk membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang diterimanya.
  • Mampu untuk menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.

Manfaat Berpikir Kritis

Manfaat berpikir kritis diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Persepsi

  • Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah.
  • Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
  • Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta dan opini.
  • Berpikir kritis dapat membantu untuk dapat tetap tenang sekalipun dalam masalah yang sulit.

Tujuan Berpikir Kritis

Tujuan berpikir kritis adalah untuk dapat menguji suatu pendapat juga ide, termasuk melakukan pertimbangan atau juga pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Biasanya pertimbangan tersebut didukung oleh adanya kriteria yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong seseorang menemukan ide-ide atau juga pemikiran baru tentang suatu permasalahan dunia. Seseorang akan dilatih bagaimana menyeleksi berbagai pendapat, sehingga bisa membedakan mana pendapat yang relevan serta mana pendapat yang tidak relevan, mana pendapat yang benar dan mana pendapat tidak benar. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, seseorang bisa membantu membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan data serta fakta yang terjadi di lapangan.

Komponen Berpikir Kritis

Menurut Seifert dan Hoffnung (dalam Desmita, 2010:154), ada empat komponen berpikir kritis, diantaranya yaitu:

Basic operations of reasoning

Untuk berpikir secara kritis, seseorang memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menggeneralisasi, menarik kesimpulan deduktif dan merumuskan langkah logis lainnya secara mental.

Domain-specific knowledge

Dalam menghadapi suatu masalah, seseorang harus mengetahui topik atau kontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang person dan dengan siapa yang memiliki konflik tersebut.

Metakognitive knowledge

Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang untuk memonitor saat ia mencoba untuk benar memahami suatu ide, menyadari kapan ia membutuhkan informasi baru dan mereka-reka bagaimana ia bisa dengan mudah mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut.

Values, beliefs and dispositions

Berpikir secara kritis berarti melakukan penilaian secara fair dan objektif. Ini berarti ada semacam keyakinan pada diri bahwa pemikiran benar-benar mengarah pada solusi. Selain itu, ini juga berarti ada semacam disposisi yang persisten dan reflektif ketika berpikir.

Baca Juga : Pengertian Konsep Diri

Indikator Berpikir Kritis

Menurut Fisher dalam Rahmawati (2011:8), indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu:

  • Mengidentifikasi unsur dalam kasus beralasan, terutama alasan dan kesimpulan.
  • Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi.
  • Memperjelas dan menginterpretasikan pernyataan dan ide.
  • Mengadili penerimaan, terutama kredibilitas dan klaim.
  • Mengevaluasi argumen-argumen yang beragam jenisnya.
  • Menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan.
  • Menganalisis, mengevaluasi dan membuat keputusan.
  • Menyimpulkan.
  • Menghasilkan argumen.

Sedangkan menurut Ennis dalam Maftukhin (2013:24), terdapat lima kelompok indikator kemampuan berpikir kritis, diantaranya yaitu:

Klarifikasi Dasar (Elementary Clarification). Klarifikasi dasar terbagi menjadi tiga indikator yaitu:

  • Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
  • Menganalisis argumen
  • Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan atau pertanyaan yang menantang.

Memberikan Alasan untuk Suatu Keputusan (The Basis for The Decision). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu

  • Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
  • Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.

Menyimpulkan (Inference). Tahap menyimpulkan terdiri dari tiga indikator, diantaranya yaitu

  • Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
  • Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi
  • Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.

Klarifikasi Lebih Lanjut (Advanced Clarification). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu

  • Mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi
  • Mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.

Dugaan dan Keterpaduan (Supposition and Integration). Tahap ini terbagi menjadi dua indikator, diantaranya yaitu

  • Mempertimbangkan dan memikirkan secara logis premis, alasan, asumsi, posisi, dan usulan lain yang tidak disetujui oleh mereka atau yang membuat mereka merasa ragu tanpa membuat ketidaksepakatan atau keraguan itu mengganggu pikiran mereka.
  • Menggabungkan kemampuan kemampuan lain dan disposisi dalam membuat dan mempertahankan suatu keputusan.

Baca Juga : Pengertian Budi Pekerti

Cara Berpikir Kritis

Pada dasarnya, cara berpikir kritis berasal dari dalam diri seseorang. Dengan mengembangkan cara berpikir kritis dapat membantu seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang tidak gegabah didalam mengambil keputusan juga mencari penyelesaian pada suatu masalah. Berikut cara berpikir kritis:

  • Selalu berpikir dengan kepala dingin.
  • Tidak mendahulukan emosi dibandingkan logika.
  • Selalu berpikir tentang seluruh kemungkinan yang terjadi.
  • Selalu siap dengan apa yang harus dihadapi serta menanggung resikonya.
  • Mengambil keputusan itu dengan berdasarkan data yang faktual serta bersifat fakta.

Demikian pembahasan tentang pengertian berpikir kritis, ciri ciri, manfaat, tujuan, komponen, indikator dan cara berpikir kritis secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya, sampai jumpa