Pengertian, Karakteristik dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Lengkap

Posted on

Pengertian, Karakteristik dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Lengkap – Problem based instruction (PBI) atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengembangkan pengetahuan baru bagi siswa melalui proses kerja kelompok yang memerlukan penyelesaian nyata sehingga membuat siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran problem based instruction menggunakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah kehidupan nyata. Problem based instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata.

Model pembelajaran ini berpusat pada kegiatan siswa. Dalam proses pembelajaran, guru hanya bertindak sebagai fasilitator sedangkan siswa dituntut lebih aktif dalam bertanya, menjawab, berpendapat, menyanggah pendapat dan lain sebagainya.

Pembelajaran ini juga merupakan pendekatan yang efektif untuk mengajarkan proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri mengenai dunia sosial dan sekitarnya.

Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction Menurut Para Ahli

Arends dalam Trianto (2007:68)

Menurut Arends, Problem based instruction adalah pendekatan belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Problem based instruction berpusat pada siswa.

Suyatno (2009:58)

Menurut Suyatno, Problem Based Instruction adalah suatu proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge) sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.

Trianto (2009:92)

Menurut Trianto, Problem Based Instruction adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

Purwaningsih (2013:5)

Menurut Purwaningsih, Problem Based Instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata.

Rusman (2014:237)

Menurut Rusman, Problem Based Instruction adalah model pembelajaran yang dapat membangkitkan pemahaman siswa terhadap masalah, sebuah kesadaran akan adanya kesenjangan, pengetahuan, keinginan memecahkan masalah, dan adanya persepsi bahwa mereka mampu memecahkan masalah tersebut.

Karakteristik Model Pembelajaran PBI

Menurut Trianto (2009:93), ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis masalah, diantaranya yaitu:

Pengajuan Pertanyaan atau Masalah (memahami masalah). Bukannya mengorganisasikan sekitar prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang keduanya secara sosial penting dan bermakna bagi siswa.

Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Walaupun pembelajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pengajaran tertentu (IPA, matematika dan ilmu sosial), masalah yang akan diselidiki sudah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah tersebut dari banyak mata pelajaran.

Penyelidikan Autentik. Pembelajaran berbasis masalah ini mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.

Menghasilkan produk dan memamerkannya. Pembelajaran berbasis masalah ini menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk tersebut bisa berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video maupun program komputer.

Kolaborasi/kerja sama. Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagai inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berfikir.

Jenis-jenis Problem Based Instruction

Menurut Trianto (2009:92), terdapat 4 macam model pembelajaran berbasis masalah ini diantaranya yaitu:

  • Pembelajaran berdasarkan proyek (Project-Based Instruction), yakni pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruksikannya pembelajarannya.
  • Pembelajaran berdasarkan pengalaman (Experience-Based Instruction), yakni pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
  • Belajar otentik (Authentic Learning), yakni pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konteks kehidupan nyata.
  • Pembelajaran bermakna (Anchored Instruction), yakni pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

Langkah-langkah Problem Based Instruction

Menurut Trianto (2009:98), langkah-langkah atau tahapan pembelajaran model pembelajaran problem based instruction, yaitu:

  • Tahap pertama, yaitu orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang diperlukan, mengajukan fenomena/demonstrasi/cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan.
  • Tahap kedua, yaitu mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
  • Tahap ketiga, yaitu membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
  • Tahap keempat, yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  • Tahap kelima, yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Instruction

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran problem based instruction, diantaranya yaitu:

  • Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.
  • Siswa dilatih untuk mandiri dan bekerja sama dengan siswa lain.
  • Berperan aktif dan menuntut keterampilan berfikir siswa yang lebih tinggi dalam pembelajaran.
  • Siswa bisa merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang diselesaikan merupakan
  • masalah sehari-hari.
  • Bisa mengembangkan cara berfikir logis dan berlatih mengemukakan pendapat.

Kekurangan atau kelemahan menggunakan model pembelajaran problem based instruction, diantaranya yaitu:

  • Untuk siswa  yang malas, tujuan model pembelajaran problem based instruction atau berbasis pada masalah ini tidak akan tercapai.
  • Memerlukan banyak waktu.
  • Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.

Demikian artikel tentang “Pengertian, Karakteristik dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Lengkap“, semoga bermanfaat.