Pengertian Manajemen Kinerja : Tujuan, Manfaat, Prinsip dan Tahapan Proses Manajemen Kinerja

Posted on

Pengertian Manajemen Kinerja – Apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja? Apa tujuan manajemen kinerja? Bagaimana tahapan manajemen kinerja?

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian manajemen kinerja, tujuan, manfaat, prinsip dan tahapan proses manajemen kinerja secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Administrasi

Pengertian Manajemen Kinerja

Pengertian manajemen kinerja (performance management) adalah kegiatan untuk memastikan bahwa sasaran organisasi sudah dicapai secara konsisten dengan cara yang efektif dan efisien.

Manajemen kinerja atau manajemen kerja mampu berfokus pada kinerja suatu organisasi/perusahaan, departemen, karyawan bahkan proses produksi juga area lainnya.

Pengertian Manajemen Kinerja Menurut Para Ahli

Castello (1994)

Pengertian manajemen kinerja adalah dasar dan kekuatan pendorong yang berada dibelakang berbagai keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi sumber daya.

Bacal (1999)

Definisi manajemen kinerja yaitu proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara karyawan dan atasannya. Proses tersebut mencakup kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

Schwarz (1999)

Manajemen kinerja diartikan sebagai gaya manajemen dengan dasar komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan yang menyangkut pencapaian tujuan, memberikan umpan balik dari manajer kepada karyawan dan sebaliknya dari karyawan pada manajer,sama juga dengan penilaian kinerja.

Amstrong (2004)

Arti manajemen kinerja adalah pendekatan strategis dan terpadu untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan organisasi dengan membenahi kinerja karyawan serta mengembangkan kemampuan tim dan kontribusi dari individu.

Tujuan Manajemen Kinerja

Tujuan manajemen kerja secara umum, diantaranya:

Tujuan Strategik

Menghubungkan kegiatan karyawan/pegawai dengan tujuan perusahaan/organisasi. Dalam menjalankan strategi tersebut diperlukan definisi pencapaian hasil, perilaku serta karakterisik pegawai yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi,, mengembangkan pengukuram dan sistem umpan balik pada kinerja pegawai.

Tujuan Administratif

Informasi manajemen kinerja terutama evaluasi kinerja digunakan dalam pengambilan keputusan administratif, pengkajian, promosi, pemecatan karyawan dan lainnya.

Tujuan Pengembangan

Manajemen kinerja ini mampu mengembangkan kapasitas karyawan yang berhasil dibidang kerjanya, memberikan pelatihan bagi yang mempunyai kinerja tidak baik dan menempatkannya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Krisis

Selain itu, tujuan khusus manajemen kinerja, yakni:

  • Meningkatkan kinerja berkelanjutan.
  • Meningkatkan komitmen dan motivasi bagi karyawan.
  • Mengembangkan kemampuan individu karyawan .
  • Meningkatkan kemampuan kerja individu karyawan.
  • Mencapai potensi yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun organisasi.
  • Mendongkrak terjadinya perubahan yang lebih berorientasi kerja.
  • Memperagakan cara seseorang menghargai pegawai.
  • Memberikan dukungan inisiatif manajemen yang berkualitas secara menyeluruh.
  • Mempertahankan pegawai yang memiliki kinerja baik.
  • Memberdayakan pegawai.
  • Sebagai dasar pemberian imbalan/gaji.
  • Memberikan kriteria pengukuran kinerja pegawai.
  • Membuat kesepakatan rencana pengembangan antara manjer dan karyawan.
  • Berfokus pada kompetensi dan atribut yang dibutuhkan.
  • Memberikan kerangka kerja bagi kesepakatan target kerja.

Manfaat Manajemen Kinerja

Berdasarkan pendapat Wibowo (2010), manajemen kinerja tidak hanya bermanfaat bagi organisasi dan manajer tapi juga bermanfaat bagi anggota organisasi.

Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi, diantaranya yaitu:

  • Menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu.
  • Memperbaiki kinerja.
  • Memberikan dukungan pada program perubahan budaya.
  • Memberikan dukungan pada inisiatif kualitas total dan pelayanan konsumen.
  • Menahan karyawan agar tidak meminta pindah atau berhenti bekerja.
  • Merencanakan basis perencanaan karir.
  • Merencanakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan.
  • Meningkatkan keterampilan.
  • Memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan.
  • Memberikan dukungan pada nilai inti.
  • Meningkatkan komitmen.
  • Memberikan dorongan karyawan.

Manfaat manajemen kinerja bagi manajer atau atasan, antara lain:

  • Menyusun kerangka kerja agar kinerja dan tingkat kompentensi dapat ditinjau kembali.
  • Memberikan dorongan dan mengembangkan tim.
  • Memberikan dukungan pada kepeminpinan.
  • Melakukan pengembangan kemampuan individu.
  • Menyusun dasar yang mampu membantu karyawan dengan kinerja rendah.
  • Mengupayakan penghargaan nonfinansial bagi staf.
  • Memperbaiki kinerja tim dan individu.
  • Memberikan peluang pemakaian waktu secara berkualitas.
  • Mengklasifikasi kinerja dan harapan perilaku.

Manfaat manajemen kinerja bagi individu, antara lain:

  • Untuk menyusun tujuan dan rencana perbaikan kinerja.
  • Sebagai dasar objektivtas dan kejujuran untuk mengukur kinerja.
  • Sebagai peluang pemakaian waktu dengan baik.
  • Membantu mengembangkan kemampuan serta kinerja.
  • Memotivasi dan mendukung agar kinerja lebih baik.
  • Memberikan kejelasan pada peran dan tujuan.

Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

Prinsip dasar manajemen kinerja suatu perusahaan/organisasi, antara lain:

  • Mendapatkan feedback (umpan balik)
  • Terjadinya komunikasi dua arah.
  • Bersifat konstan (berkelanjutan)
  • Ada persetujuan (konsensus) dan kerja sama
  • Terdapat perumusan tujuan.
  • Terdapat rasa kasihan.
  • Dirasa seperti bermain.
  • Tanggung jawab.
  • Pemberian pelayanan.
  • Menghargai kejujuran.

Baca Juga : Manajemen Personalia

Proses Manajemen Kinerja

Tahapan manajemen kinerja, antara lain:

Masukan

Manajemen kinerja membutuhkan berbagai masukan yang harus dikelola agar bisa saling bersinergi mencapai tujuan organisasi. Masukan tersebut terdiri dari sumber daya manusia (SDM), modal, material, peralatan dan teknologi juga metode dan mekanisme kerja.

Manajemen kinerja memerlukan masukan berupa tersedianya kapabilitas sumber daya manusia, baik individu maupun tim. Perwujudan kapabilitas sumber daya manusia yakni dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan kompetensi. SDM dengan pengetahuan dan keterampilan diharapkan mampu meningkatkan kualitas kinerja juga hasil kerja. Sedangkan kompetensi diperlukan agar SDM mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga dapat memberi kinerja terbaik yang dimilikinya.

Proses

Manajemen kinerja diawali dengan perencanaan tentang bagaimana menyusun tujuan yang diharapkan di masa mendatang dan menyusun berbagai sumber daya serta kegiatan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan.

Rencana yang sudah disusun untuk mencapai tujuan diawasi dan diukur kemajuannya. Penilaian dan peninjauan kembali dilakukan untuk memeriksa dan menentukan langkah yang dibutuhkan apabila ada deviasi pada rencana. Manajemen kinerja menjamin terjadinya saling menghargai kepentingan diantara pihak yang terlibat dalam proses kinerja. Prosedur dalam manajemen kinerja dijalankan dengan jujur untuk meminimalisir terjadinya kerugian pada individu.

Selain itu, proses manajemen kinerja dilaksanakan secara transparan khususnya pada orang yang terpengaruh oleh keputusan yang ada dan orang memperoleh kesempatan lewat dasar dibuatnya suatu keputusan.

Keluaran

Keluaran merupakan hasil langsung dari kinerja organisasi, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Hasil kerja yang dicapai organisasi harus dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan. Keluaran dapat lebih besar atau lebih rendah dari tujuan yang sudah ditetapkan. Apabila ada deviasi akan menjadi feedback dalam perencanaan tujuan mendatang dan impelementasi kinerja yang telah dilakukan.

Manfaat

Selain memperhatikan keluaran, manajemen kinerja juga perlu memperhatikan manfaat dari hasil kerja. Dampak hasil kerja bisa bersifat positif bagi organisasi, sebagai contoh karena keberhasilan individu mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi sehingga kinerja organisasi semakin meningkatkan. Akan tetapi, dampak keberhasilan individu bisa bersifat negatif, apabila karena keberhasilannya ia menjadi sombong yang akan membuat suasana kerja dalam organisasi menjadi tak kondusif.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Keuangan

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian manajemen kinerja, tujuan, manfaat, prinsip dan tahapan proses manajemen kinerja secara lengkap. Semoga bermanfaat